Jum'at, 13 September 2019
[BERITA]
Berdasarkan aduan yang masuk melalui admin JSH, menanyakan kebenran berita mengenai hasil Survey bahwa Kebanyakan Masyarakat tidak mau Jokowi jadi Presiden lagi. Setelah tim JSH melakukan penelusuran berita tersebut benar, hanya berita tahun 2018 sebelum pilpres yang diangkat kembali.
.
[PENJELASAN]
Hasil Survey mengenai tanggapan Masyarakat yang kebanyakan tidak mau Jokowi jadi Presiden lagi dimuat dari berita Suara.com dan di realese pada Senin, 23 Juli 2018 | 15:17 WIB. Kemudian diangkat kembali tahun 2019 menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden hasil Pilpres.
Mayoritas rakyat Indonesia disurvei tidak mau Joko Widodo kembali menjabat sebagai presiden di periode selanjutnya, 2019-2023. Dari survei itu, hanya 44,10 persen yang menginginkan supaya mantan Gubernur DKI Jakarta itu memimpin dua periode.
Kondisi tersebut terekam melalui hasil jejak pendapat yang dilakukan lembaga Media Survei Indonesia (Median) pada 6-15 Juli 2018.
"47,90 persen masyarakat menginginkan Presiden Jokowi diganti oleh tokoh lain pada Pilpres 2019. 44,10 persen masih berharap Jokowi memimpin kembali dan 8,00 persen tidak mau menjawab," kata Direktur Riset Median, Sudarto di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).
Menurut Sudarto, keinginan publik untuk memiliki Presiden baru makin meningkat sejak April hingga Juli 2018 saat ini. Kata dia, pada April lalu, terdapat 46,4 persen publik yang menginginkan Presiden baru dan 45,2 berharap Jokowi memimpin lagi.
"Artinya, jumlah publik yang berharap dan ingin mengganti Jokowi lebih tinggi dan cenderung membesar (dari 46,4 persen, menjadi 47,1 persen)," ujar Sudarto.
Kondisi tersebut dipengaruhi rasa kurang yakin publik, terhadap petahana untuk mengatasi persoalan ekonomi di tanah air.
.
[SUMBER KLARIFIKASI]:
https://bit.ly/2lPhQKT
https://bit.ly/2Z471Dz